then i seek no more...

7:58 AM |
"Pernahkan terpikir bahwa seharusnya hidup bisa lebih indah? dengan pilihan yang lebih baik, bersama orang yang benar-benar tepat?"
8:08 AM |
I'm a woman, who easily fallin in love through words. Any words. Syair lagu, kutipan lagu, petikan kalimat novel. Buat saya, kalimat-kalimat tadi bukan hanya sekedar deretan huruf. Setiap kalimat membawa jiwanya sendiri. Mereka berpadu memberi makna. Dan buat saya, pengarang lagu dan penulis buku setara Dewa :). I envy how they choose every words.
7:57 AM |
Saya pikir saya bahagia....
Saya pikir kami bahagia...
Saya pikir dia bahagia....
Saya pikir kami bahagia...
7:39 AM |
Merasa tidak dibutuhkan itu tidak enak. Mendapati kenyataan bahwa yang dijalani ternyata tidak nyata itu pahit. Menyayangi seseorang yang tidak peduli itu seperti bunuh diri berkali-kali. Dan sepertinya saya sudah mati berkali-kali. Sekarang jadi zombie. Cih...memangnya enak gitu jadi zombie? Bah, emang zombie pernah dikasih pilihan untuk nggak jadi zombie?
Seyojana...sejauh mata memandang hanya bisa merasakan dingin yang suram. Ucapkan selamat tinggal untuk smua keriaan. Getir.
Sabar. Untuk apa?
Sabar. Perlukah?
Sabar. UNTUK APA??!!!
Kalo orang terpenting dalam hidupmu tidak menganggapmu sebagai bagian penting hidupnya yang harus dipertahankan. Lalu apa gunanya hidup terus? Setiap hari hanya untuk menelan buliran-buliran pahit sambil menyeka tangis yang tak kunjung surut. Lalu apa gunanya hidup?
Pusing.
5:48 AM |
31 Agustus, 31 tahun...Tua. Iya. Dewasa? Ntahlah.
Agustus ini bulan gado-gado. Banyak sekali yang terjadi. Sedih. Senang. Sedih lagi. Teramat sedih.
Kalau ulang tahun, sering kan orang mengucapkan selamat ulang tahun trus bilang, "selamat ya, usianya udah berkurang satu tahun, berkurang satu tahun kesempatan untuk hidup di dunia."
Dulu, Ina masih menganggap klise ungkapan itu. Ah ya...berkurang satu. Tapi masih hidup kan. Trus?
Tahun ini, beda sekali. Ungkapan itu membekas dalam...Dan Ina takut. Takut telah menyia-nyiakan hidup. Menyia-nyiakan karunia Allah yang tak kan kembali itu, waktu.
Betapa banyak yang ingin Ina lakukan. Banyak yang ingin Ina ubah mulai dari sekarang. Sampai sejauh ini, banyak hal tidak berjalan sebagaimana yang Ina inginkan. Dan Ina menyesal. Kemudian sadar, bahwa kadang satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah merelakan yang telah lewat. Dan merengkuh yang akan datang dengan hangat. Apapun itu rasanya kelak. Hidup lebih tenang. Hidup lebih baik, membahagiakan Emmas, membahagiakan Aliif. Sampai nanti habis masanya Ina mengecap hidup.
Notes ini mulai dibuat 3 hari lalu. Lama selesai karna Ina lama memikirkan do'a yang tepat untuk diaminkan orang banyak. :)
Tapi Allah Maha Mengetahui segala harap yang tersimpan rapat di hati. Jadi, tak usah disebut apa do'a Ina tahun ini. Bantu Ina mengaminkan saja ya. Dan memasrahkan suratan hidup ke tangan Sang Maha Pengatur, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Yang selalu Mengetahui hal yang paling tepat dan dibutuhkan hamba-Nya.
6:38 PM |
Terbangun pagi, melihat ini...2 kaki pria tersayang...surga... :)
6:27 PM | Labels: week in the life
5:25 PM | Labels: week in the life
Ampooooooon, baru aplod lagi...huhuhu...
Hari kelima adalah awal hari-hari yang melesat jauh berbeza dengan hari yang lain. Kerjaan numpuk puk puk. Duduk diam menghadapi tumpukan ini :
8:06 PM |
Waktu kemarin kamera EOS dibawa Em Safari Sya'ban ke Bandung, dengan setengah merana Ina memulai hari pertama WITL dengan canon powershot A495. Sambil motrek sambil menggumam, "seandainya ceu EOS ada..."
Kemarin Em pulang, begitu pun si EOS. Tapi Ina tidak serta merta mengganti kamera. Hehehe. Karna ternyata si kecil biru ini seru juga. Lebih mudah dibawa kemana-mana. Dan saat motrek, tidak terlalu menarik perhatian.
Hari ini adalah hari duduk diam di depan loyang :D. Mengerjakan pe-er 6 toples kukis hias dan 1 cake ukuran 24.
Pagi dimulai dengan menimbang coklat untuk membuat ganache.